Langsung ke konten utama

Akhlak Lil Batan Juz 16. CINTANYA ANAK PEREMPUAN TERHADAP IBUNYA

Shofiyah berkata kepada saudara perempuannya yaitu Aminah dan Aliyah. "Hari ini kita akan bermain  dengan lebih perlahan-lahan  dan lebih tenang dari pada hari biasanya karena ibu kita sedang sakit".  Kemudian kedua anak perempuan tersebut pergi keluar dan bermain di halaman rumah. Biasanya mereka bermain di dalam rumah selain ini dengan mengeraskan suara-suara mereka. Ketika ayah mereka datang dari toko dan mengetahui tentang perilaku anak-anak perempuannya, ayahnya pun sangat senang. 

Saudara perempuan dari anak-anak perempuan tersebut yaitu Tsaniyah, dia pergi ke apotek untuk membeli sebotol obat, kemudia memberikan obat tersebut kepada ibunya dengan berkata: "Silahkan ibu, silahkan minum obat ini, supaya sakitnya cepat hilang". kemudian ibunya duduk dari tidurnya dan berkata: "Sesungguhnya kerukunan diantara anak perempuan itu baik, yang penuh dengan cinta yang benar kepada ibunya, dan itu merupakan sebaik-baik muamalah untuk kalian." Dan karena itu tadi, insyallah akan diberikan kesembuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.