Langsung ke konten utama

Akhlak Lil Banat Juz1 Bab 12. AISYAH ANAK PEREMPUAN YANG MEMILIKI TATA KRAMA


            ‘Aisyah adalah teladan untuk tata kerama dan ketertiban ketika berada di rumah, seperti mandi disetiap pagi dan sore hari karena dirinya sendiri bukan karena diperintah oleh orang lain, dan tidak berlama-lama ketika berada di dalam kamar mandi, karena berlama-lama di dalam kamar mandi adalah melanggar tata kerama, dan bahayanya terhadap kesehatan. Dia selalu menjaga kebersihan bajunya dan buku-bukunya, menaruh pakaiannya ditempatnya, tidak pernah meludah di pakaiannya ataupun di pagar rumah kecuali dengan sapu tangan, tidak pernah mengurai rambutnya didepan kaca dalam waktu yang lama.

            Ketika ‘Aisyah tidur di waktu pagi, dan bangun pada waktu pagi kemudian dia mandi dengan menggunakan sabun, kemudian dia wudhu dan shalat subuh berjama’ah dengan keluarganya, kemudian dia bersalaman dengan kedua orang  tuanya, serta dengan saudara laki-laki dan perempuannya, kemudia dia membaca darusan, dan setelah selesai semua kemudian dia sarapan dilanjutkan siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

            Sebagian dari  tatakrama anak perempuan yaitu bersalaman dengan keluarganya diwaktu sore hari dan tidak akan masuk kamar kecuali berpamitan, dan tidak suka duduk atau bercanda dengan pembantunya, dan tidak pernah bercerita kepada orang lain tentang apa saja yang terjadi di dalam rumahnya. Tidak pernah meninggalkan shalat atau meAngakhiri waktu shalat, serta mendengarkan nasihat dari ayah dan juga ibunya.

            Dari hal-hal tersebut diatas, ‘Aisyah mendapatkan ridho dari orang tuanya dan dari keluarganya, dan hidup dengan keluargnya dengan bahagia dan kegembiraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.