1. Nabi Muhammad adalah
manusia dengan sebaik-baik budi pekerti, diantaranya beliau selalu bersabar dan
menerima apa saja yang ada di hadapannya, tidak pernah mengharapkan apapun dari
seseorang, tidak pernah memperpanjang padangan kedua matanya terhadap yang
lain, beliau bersabda: Qonaah adalah harta yang tidak akan pernah lepas, dan gudang yang tidak akan pernah
rusak. Dan dalam sebuah hadits: “jangan pernah meminta-minta apapun kepada manusia”.
2. Nabi Muhammad adalah
memiliki sifat lapang dada, tidak pernah marah, tidak pernah memaki orang lain.
Beliau bersabda: “marah itu merusak iman, seperti halnya cuka yang merusak
madu”. beliau selalu bersabar terhadap musibah dan penyakit, memaafkan
siapapun yang berbuat kejelekan terhadap beliau, dan mendoakannya terhadap
kebaikan. Rsaul bersabda: “memaafkan itu menambah kemulyaan, maka saling
memaafkanlah dan Allah akan memulyakan kalian.” Rasul merendah diri
terhadap anak kecil dan orang dewasa, dan ketika seseorang mengundang Nabi maka
beliau akan datang dengan berkata “saya menerima undanganmu”. Dan didalam
sebuah hadits “rendah diri tidak akan merendahkan derajat seseorang, maka
merendahlah kalian dan Allah akan mengasihi kalian semua”
3. Rasul adalah orang
yang jujur dan terpercaya. Beliau sangat mencegah terhadap kebohongan dan berhianat
atau mengingkari janji. Rasulullah bersabda: “tanda-tanda orang munafik ada
3, ketika berkata dia berdusta, ketika
berjanji dia mengingkari, dan ketika di percaya dia berhianat”. Kasih
sayangnya sangat besar, tidak pernah menyakiti manusia atau binatang, selalu
mengasihi kaum fakir miskin, dan bersedekah dengan banyak terhadap orang-orang
fakir, Rasul mendatangi ketika seseorang mengundang Rasul, dan makan
bersamanya, beliau menjenguk orang yang sedang sakit, tidak pernah menolak
ketika seseorang meminta sesuatu pada beliau, dan ketika tidak ada sesuatu disisinya,
maka Rasul menjanjikannya terhadapnya dilain waktu, rasul bersabda: “orang
yang saling menyayangi akan disayangi oleh dzat yang maha penyayang”.
4. Rasul menyayangi
para pembantunya, tidak pernah membentak mereka, menyuruh mereka meminta maaf
ketika mereka berbuat salah, dan Rasul juga mengasihi kepada anak-anak. Ketika
memasuki waktu shalat, rasul mendengar ada anak kecil yang sedang menangis, Rasul
pun mempercepat shalat beliau. Dan pada suatu hari Hasan Ra datang kepada Rasul
ketika dia masih kecil, saat itu Rasul sedang shalat, dan Hasan naik ke atas
punggung Rasul ketika Rasul sedang sujud, Rasul pun berhenti dalam sujudnya
karena beliau sangat menyayangi Hasan, sampai Hasan turun dari punggung Rasul. Dalam
suatu hadits: “apabila kita tidak mengasihi anak-anak kecil kita, maka
mereka tidak akan merawat kita ketika mereka sudah besar”.
Komentar
Posting Komentar