Langsung ke konten utama

ِAkhlak Lil Banat Juz 1 Bab 17. AYAHKU YANG DERMAWAN

-1- Mengertilah wahai anak perempuan, sesungguhnya ayah kalian mencintai kalian seperti halnya ibu kalian. Ayah kalian berangkat dari rumah setiap hari dengan bersabar dengan kelelahan, kepanasan, kedingingan, untuk apa itu semua? agar bisa mendapatkan uang untuk memberi nafkah kepada ibu dan kalian, serta untuk saudara perempuan dan saudara laki-laki kalian. Yang memberikan kalian pakaian serta makanan, dan semua hal yang kalian butuhkan, dan untuk semua hal yang kalian inginkan yang bermanfaat untuk kalian, ayah kalian tidak menolak keinginan kalian, sebaliknya ayah kalian memberikan keinginan kalian dengan senang hati.

-2- Ayah kalian senang kepada kalian apabila kalian hidup dalam keadaan selaman dari bahaya dan penyakit, maka dari itu ayah kalian akan mencegah segala sesuatu yang bisa membahayakan kalian, serta ayah kalian memerintahkan kepada kalian untuk menjaga kesehatan kalian agar kalian tidak sakit. Dan ketika kalian sakit maka ayah kalian akan sangat bersedih, dan akan membawa kalian pergi kedokter, membelikan kalian obat-obatan, dengan tidak memperdulian kerugian yang akan diperoleh untuk kesehatan kalian yang mahal.

-3- Ayah kalian memikirkan kalian disetiap waktu. Dalam hal pendidikan kalian, dan karena demikian itu kalian dimasukkan ke Madrasah. Membelikan kalian buku-buku dan alat-alat pembelajaran agar kalian belajar dan akhlak kalian terdidik, serta dalam hal masa depan kalian. Agar kalian menjadi perempuan yang sempurna dalam hal imu dan agar kalian menjadi santun, yang bisa bermanfaat untuk diri kalian sendiri serta untuk orang disekeliling kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.