Langsung ke konten utama

Akhlak Lil Banat Juz 1 Bab 11. ADAB ANAK PEREMPUAN KETIKA DI RUMAH


1.       Diwajibkan kepada anak perempuan untuk menjaga adabnya ketika berada di dalam rumah, seperti memulyakan kedua orang tua, saudara laki-laki da saudara perempuannya, dan seluruh orang yang tinggal di dalam rumah, tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat orang lain marah, tidak membantah kepada saudara yang lebih tua, tidak memusuhi saudara yang lebih kecil, tidak mengambil mainan saudara yang lebih kecil tanpa seizinnya, dan tidak menyakiti pembantu.

2.      Jika bermain maka bergantian, tidak menjerit atau berteriak dengan tidak pantas ketika bermain, apalagi ketika ada seseorang di rumah yang sedang tidur atau sakit. Dan jika bermain, bukan permainan yang berbahaya seperti bermain api atau kotoran, ketika disebelahnya ada mainan dan saudara kecilnya menginginkan mainan tersebut maka diberikanlah agar saudara kecilnya bahagia, tidak pernah melarang saudara kecilnya agar saudara kecilnya tidak menangis dan ibunya menjadi marah.

3.      Anak perempuan selalu menjaga kebersihan dan ketertiban rumahnya seperti menyapu halaman, tidak meludah di halaman, tidak mengotori pintu dan dinding, dan menjaga perkakas rumah. Tidak pernah memecahan perabotan, kaca jendela ataupun kaca pintu, tidak menggeser meja atau kursi, sebaliknya  untuk meletakkan meja dan kursi ditempat yang seharusnya, merapikan alas meja dan kursi. Membersihkan tempat tidurnya hususnya saat sebelum tidur atau setelah bangun tidur.

4.      Ketika merawat benda-benda yang ada di rumah seperti pepohonan maka siramlah pepohonan tersebut  dan jangan merubah pepohonan tersebut, mengasihi segala sesuatu yang ada di dalam rumah seperti binatang dan tidak lupa untuk memberi makanan dan minuman pada binatang tersebut, khawatir kalau binatangnya sakit atau menyakiti binatang tersebut. Dalam dalam suatu hadits: “seorang wanita akan masuk kedalam neraka karena seekor kucing, dia mengekang kucing tersebut dan tidak pernah memberinya makan ataupun minum, dan wanita tersebut tidak melepaskan kucing tersebut bahkan untuk makan rerumputan di bumi.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.