Langsung ke konten utama

Akhlak lil Banat Juz 1 Bab 10. SEBAGIAN DARI BUDI PEKERTI RASUL DAN NASIHAT RASUL


1.       Rasul juga memperbagus hubungan muamalah nya dengan para sahabat beliau dengan tersenyum ketika berada di hadapan mereka, Rasul mengawali untuk mengucapkan salam dan bersalaman dengan sahabat, mendahulukan sahabatnya atas diri Rasul sendiri, sehingga para sahabat sangat mencintai Rasul dibandingkan dengan dirinya sendiri ataupun anak-anak mereka sendiri. Rasul juga memulyakan tetangga beliau, dan menyuruh mereka dalam hal kebaikan. Rasul pernah berkata satu kali kepada salah satu Sahabat beliau : “ketika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, dan ingkatlah akan tetangga kalian”. Rasul juga menjamu tamu, dan beliau bersabda :”barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka mulyakannya tamu.” Rasul juga baik terhadap para kerabat beliau, dan beliau bersabda: “barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah silaturrahmi”. Dan ketika datang kepada Rasul orang yang menyusuhi Rasul, yaitu Halimah As-Sa’diy ra, Rasul lalu duduk dan menggelarkan surban untuk halimah dan memberikan apa  yang dibutuhkan oleh Halimah.

2.      Rasul mengingat dengan perjanjian para sahabat Khadijah yang terdahulu, setelah wafatnya Khadijah ra ketika rasul menyembelih seekor kambing Rasul membagikan daging kambing tersebut kepada para sahabat Khadijah. Dalam dalam sebuah hadits: “sesungguhnya memperbaiki janji adalah sebagian dari iman”. Rasul senang dengan pekerjaan beliau dan mengaturnya dengan cermat, beliau bersabda: “sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dalam setiap perkara”. Rasul juga senang dengan kebersihan, dalam makanan, pakaian, dan tempat tinggal beliau. Rasul memerintahkan kita untuk menjaga kebersihan. Beliau bersabda dalam sebuah hadits: “keberihan adalah sebagian dari iman”.

3.      Ketika Rasul sedang berjalan beliau tidak pernah menoleh kearah kanan ataupun kiri, beliau tidak makan ketika masih kenyang. Beliau bersabda: “sesungguhnya manusia yang mengeyangkan diri di dunia, adalah orang yang memperpanjang penantiannya terhadap hari kiamat”. Ketika Rasul berbicara, beliau hanya berbicara sesuai dengan kebutuhan. Dalam sebuah hadits: “ketika seseorang diam, maka dia akan selamat”. Rasul menjaga setiap waktu beliau, beliau menggunakan waktunya untuk taat kepada Allah. Rasul bersabda: “jagalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum matimu, sempatmu sebelum sempitmu, bangunmu sebelum tidurmu, dan kayamu sebelum miskinmu”.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Terjemah Mabadi' Fiqih Juz 1 (2)

S: Apa niat wudhu' itu? J: Niat wudhu' yaitu: Saya berniat menghilangkan hadats kecil. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Apa Hadats 1  kecil itu? J: Yaitu sesuatu sesuatu yang menyebabkan batalnya wudhu'. 1. Hadats yaitu sesuatu yang timbul pada diri seteleh mengalami perkara yang membatalkan wudhu'. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Apa perkara yang membatalkan wudhu? J: Hal-hal yang membatalkan wudhu ada 5: 1) Keluarnya sesuatu dari kedua lubang, 2) Hilangnya akal, 3) Tidur, 4) Menyentuh perempuan yang bukan muhrim, 5) Menyentuh qubul atau dubur dengan menggunakan telapak tangan. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Siapa itu perempuan yang bukan muhrim? J: Perempuan yang bukan muhrim yaitu perempuan yang haram untuk dinikahi karena sebab nasab, atau sepe...