Langsung ke konten utama

RAGAM SENI RUPA DAERAH



            Seni rupa nusantara sangat beragam. Berdasarkan objek nya, ada seni rupa dengan objek manusia, hewan, tumbuhan, dan alam. Berdasarkan tema nya ada yang tentang kehidupan hewan, tentang alam, manusia dan kegiatannya, manusia dengan alam sekitar, manusia dengan alam khayal, dan masih banyak lagi. Di lihat dari wujudnya, seni ini ada yang dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan tiga dimensi (patung, kriya, desain).
1.    Gambar
Menggambar merupakan proses perekaman objek pada bidang dua dimensi melalui media dengan kriteria antara lain: ketepatan/kemiripan bentuk dan warna, dengan memperhatikan perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang, serta bayang-bayang objek yang digambar. Jadi menggambar bersifat objektif. Contoh karya: gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi, dan ragam hias.
Kaligrafi merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni menulis. Dalam kaligrafi ini tulisan Arab dibentuk menjadi gambar perahu

Berbagai ragam hias seperti dari Toraja, Jawa dan Lampung ini digunakan sebagai corak untuk pahatan dan kain.
2.    Lukisan
Dibandingkan menggambar, melukis lebih bersifat subjektif. Pelukis nya menafsirkan objek, lalu mengekspresikan gagasannya lewat media ungkap dan menggarap berdasarkan prinsip seni rupa. Kemampuan penggarapan serta penguasaan bahan dan alat merupakan aspek utama. Corak karya lukis ini ada yang representatif (nyata) dekoratif, ekspresif dan nonpresentatif (abstrak).

3.    Grafis
Karya grafis diproduksi dengan teknik cetak. Sang perupa membuat desain gambar dan tata letaknya dengan memperhitungkan pada bahan apa grafis ini akan dicetak. Pada masa kini, grafis sering dilakukan dengan komputer. Grafis banyak dipakai untuk membuat iklan, desain logo poster, sampul kaset, bahkan kartu undangan.

4.    Seni Patung
Patung merupakan bentuk-bentuk yang indah yang seringkali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Selain dengan teknik pahat, patung sekarang dibuat dengan teknik cetak, tempel, bahkan las. Patung sudah menjadi bagian peradaban manusia sejak dahulu kala. Awalnya patung ini berfungsi religius, tapi sekarang kebanyakan bersifat estetis.

5.    Seni Kriya
Seni kriya atau kerajinan adalah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan atau dapat pula berarti pekerjaan tangan. Benda-benda ini biasanya dibuat untuk keperluan sehari-hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu daerah. Karenanya, karya seni kriya biasanya memiliki ciri khas daerah dengan aturan, motif, dan warna yang melambangkan makna-makna tertentu dari daerah tersebut.
Karya seni kriya adalah seni rupa yang paling banyak ragamnya di Indonesia. Anyaman rotan, bambu, dan pandan, berwujud tempat nasi, nyiru, bubu, kap lampu, tas, sampai dinding rumah, tikar, lampit, dan kursi. Gerabah atau keramik menjadi tempayan, celengan dan berbagai hiasan rumah dan taman. Ukiran dan pahatan dibuat berbagai patung, ornamen dinding dan atap, aneka kotak penyimpanan, pembatas ruangan, juga meja, kursi, lemari, dan tempat tidur. Ada pula beragam seni tekstil seperti tenun, ikat, dan batik. Belum lagi kerajinan emas-perak, kulit, manik-manik, dan masih banyak lagi.
Banyak seni kerajinan daerah ini yang hampir punah karena sedikit sekali yang tertaik untuk melanjutkan tradisinya. Padahal pengetahuan corak dan cara pengerjaannya merupakan warisan budaya nusantara yang tak ternilai harganya. Kekurangan modal juga mernjadi salah satu hal yang mengakibatkan matinya seni ini. Padahal kenyataannya kerajinan tangan yang berkualitas dinilai sangat tinggi di dunia internasional. Jadi, seni kriya seharusnya menjadi produk ekspor yang sangat potensial.

6.    Desain Daerah
Desain ini kita artikan sebagai suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi. Desain diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk-produk seni. Prosedur pembuatan desain cenderung lebih rumit, karena selain sebagai sarana berekspresi bagi desainer, juga merupakan upaya menjembatani antara harapan pemakai desain (konsumen) dengan kenyataan yang ada (keadaan pasar).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Mabadi' Fiqih Juz 1 (2)

S: Apa niat wudhu' itu? J: Niat wudhu' yaitu: Saya berniat menghilangkan hadats kecil. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Apa Hadats 1  kecil itu? J: Yaitu sesuatu sesuatu yang menyebabkan batalnya wudhu'. 1. Hadats yaitu sesuatu yang timbul pada diri seteleh mengalami perkara yang membatalkan wudhu'. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Apa perkara yang membatalkan wudhu? J: Hal-hal yang membatalkan wudhu ada 5: 1) Keluarnya sesuatu dari kedua lubang, 2) Hilangnya akal, 3) Tidur, 4) Menyentuh perempuan yang bukan muhrim, 5) Menyentuh qubul atau dubur dengan menggunakan telapak tangan. ----------------------------------------------------------------------------------------------- S: Siapa itu perempuan yang bukan muhrim? J: Perempuan yang bukan muhrim yaitu perempuan yang haram untuk dinikahi karena sebab nasab, atau sepe...

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...