Beberapa tokoh mengungkapkan pengertian budaya.
Koentjaraningrat menyatakan Kebudayaan berarti kata Sansekerta buddhayah,
bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Kebudayaan
dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Pendapat lain
mengatakan kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya,
yang berarti “daya dari budi”.
Menurut Rapport, kebudayaan dapat dipandang sebagai latar
bagi suatu tipe manusia, yang bersifat normatif bagi kelompok tertentu, dan
yang melahirkan gaya hidup tertentu yang secara tipikal dan bermakna berbeda
dari kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi perwujudan kelakuan karya
manusia, yang memberikan sumbangan bagi terwujudnya suatu gaya hidup yang memiliki ciri khas. Sehingga, segala
kelakuan dan karya manusia mencerminkan kebudayaan yang mempengaruhinya.
Menurut pendapat penulis, budaya atau kebudayaan dapat
diartinya sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai yang
dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial; yang isinya adalah
perangkat-perangkat model pengetahuan atau sistem-sistem makna yang terjalin
secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang ditransmisikan secara historis.
Dengan perkataan lain, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
pengetahuan, kepercayaan, serta nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia dan
disebarluaskan secata turun-temurun.
Kebudayaan memiliki beberapa untur yang membentuknya. Ada
tujuh unsur kebudayaan yang universal, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, sistem teknologi, sistem ekonomi, sistem religi dan
kesenian. Tiap-tiap unsur kebudayaan tersebut menjelma dalam tiga wujud. Yaitu
sebagai : ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya; aktivitas dan
tindakan berpola; serta benda-benda hasil karya.
Komentar
Posting Komentar