Langsung ke konten utama

Bab 4 Wajib Bagi Anak Perempuan Memiliki Tatakrama Sejak Kecil ( يجب ان تتأدب البنت من صغرها)

Fatimah adalah anak perempuan yang masih kecil, tetapi dia adalah anak perempuan yang memiliki tatakrama. Maka dari itu ayah dan ibunya menyayanginya. Dia juga anak yamg cerdas. Dia suka bertanya tentang hal-hal yang dia tidak mengerti. Dan pada suatu hari dia dan ibua pergi ke kebun. Dia melihat sebuah pohon bunga mawar yang indah tetapi pohonnya berkelok (tidak lurus). Dan berkata Fatimah "Sungguh indah bunga mawar ini, tapi kenapa ibu pohonnya tidak lurus?“  Ibunya menjawab "karena sesungguhnya tukang kebun mawar itu tidak mementingkan untuk meluruskan pohonnya sejak kecil, jadi pohonnya menjadi tidak lurus". Maka Fatimah berkata "akan bagus jika meluruskan pohon itu sekarang" maka ibunya tertawa dan berkata kepada Fatimah "tidak mudah apabila meluruskan pohon itu Anak ku, karena sesungguhnya pohon itu sudah besar dan pohonyya sudah mengeras".
Maka hal itu seperti anak perempuan yang tidak bertatakrama sejak kecilnya, tidak mungkin mengajari tatakrama kepada anak perempuan yang sudah besar (dewasa).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.