Fatimah adalah anak perempuan yang masih kecil, tetapi dia adalah anak perempuan yang memiliki tatakrama. Maka dari itu ayah dan ibunya menyayanginya. Dia juga anak yamg cerdas. Dia suka bertanya tentang hal-hal yang dia tidak mengerti. Dan pada suatu hari dia dan ibua pergi ke kebun. Dia melihat sebuah pohon bunga mawar yang indah tetapi pohonnya berkelok (tidak lurus). Dan berkata Fatimah "Sungguh indah bunga mawar ini, tapi kenapa ibu pohonnya tidak lurus?“ Ibunya menjawab "karena sesungguhnya tukang kebun mawar itu tidak mementingkan untuk meluruskan pohonnya sejak kecil, jadi pohonnya menjadi tidak lurus". Maka Fatimah berkata "akan bagus jika meluruskan pohon itu sekarang" maka ibunya tertawa dan berkata kepada Fatimah "tidak mudah apabila meluruskan pohon itu Anak ku, karena sesungguhnya pohon itu sudah besar dan pohonyya sudah mengeras".
Maka hal itu seperti anak perempuan yang tidak bertatakrama sejak kecilnya, tidak mungkin mengajari tatakrama kepada anak perempuan yang sudah besar (dewasa).
-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...
Komentar
Posting Komentar