Langsung ke konten utama

TELEGRAF


Telegraf adalah sistem telekomunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirim dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Telegraf mengirimkan sinyal untuk jarak yang jauh melalui kabel-kabel tembaga.
Sinyal-sinyal yang dikirimkan telegraf merupakan kode-kode sederhana yang mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan. Sinyal-sinyal dikirim dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Kode-kode sederhana itu disebut kode  Morse sesuai dengan nama penemunya.
Operator telegraf mengirimkan sinyal-sinyal menggunakan sebuah peralatan yang menginterupsi aliran listrik di sebuah kabel. Operator menggunakan loncatan arus pendek dan panjang dengan jarak di antaranya untuk mengodekan huruf-huruf dari pesan yang dikirimkan. Sebuah peralatan penerima akan mengubah sinya;-sinyal yang diterima menjadi rangkaian bunyi kedutan, kemudian operator telegraf atau printer mekanik menerjemahkannya menjadi kata-kata. Pesan yang dikirimkan melalui telegraf disebut dengan telegram.
peralatan telegraf eletrik pertama yang ditemukan samuel F.B Morse pada tahun 1837

Kode Morse adalah system pengkodean pesan yang akan dikirim. Kode Morse mengkodekan huruf, angka, dan karakter yang lain ke dalam suara pendek dan panjang. Suara pendek disebut dengan dit dan suara panjang disebut dengan dah. Bila dituliskan dit-dit diwakili dengan titik-titik, sedangkan dah-dah diwakili dengan garis penghubung. Secara lengkap, cara huruf, angka, dan karakter dikodekan menjadi rangkaian dit dan dah dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Kode Morse Internasional

Di Indonesia layanan telegraf masih umum digunakan sampai akhir tahun 1990-an. Saat ini, peralatan komunikasi yang satu ini sudah ditinggalkan karena ketinggalan zama dibandingkan alat komunikasi modern yang ada saat ini. Telepon, fax, SMS, email, dan bentuk komunikasi modern lainnya lebih banyak digunakan karena dapat mengirimkan informasi jauh lebih cepat. Namun, walaupun sudah tidak digunakan lagi dalam komunikasi sehari-hari, kode-kode Morse masih tetap dipakai di dunia pelayaran, militer dan sebagainya pada situasi-situasi darurat untuk menerima bantuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhlak Lil Banat juz 1 Bab 40. NASIHAT UMUM (1)

-1- Wahai anak perempuan yang cerdas: ketika kalian menuntun sesuatu kepada seseorang, terlebih kepada ibu kalian, maka janganlah kalian berkata kepada ibu kalian: Berikan aku ini, lakukan seperti ini. Tetapi lakukanlah seperti dengan tata makerama, dan ucapkan: silahkan ibu, atau silahkan melakukan ini, kemudian berterima kasihlah kalian kepada ibu kalian atas bantuan dari nya, dengan berkata: Terima kasih, atau terima kasih banyak. atau: Allah akan membalas kebaikanmu. -2- Ketika seseorang berkata kepada kalian, maka dengarkanlah dengan sesama, dan jangan memutus perkatannya, tetapi tunggulah sampai dia selesai berbicara, ketika seseorang datang kepada kalian dengan perkataan atau cerita bersungguh-sungguhlah dalam mendengarkannya, jangan berkata kepada dia: sesungguhnya saya sudah mendengarkan cerita ini, agar hati orang tersebut tidak sakit. -3- Selalu jagalah kebersihan gigi kalian, seperti menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari apa lagi setelah makan sehingga gigi...

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN / PEMBELAJARAN DI TK - Konsep Dasar Penilaian, Prosedur, Jenis, dan Alat Penialaian TK

 

Khulashoh Nurul Yaqin Juz 1 (Pelajaran 2) NASAB DAN WAFATNYA AYAH RASULULLAH SAW

-1- Ayah Rasul: Abdullah bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. -2- Ibu Rasul: Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab. -3- Nasab ibu dan ayah Rasul bertemu pada kakk rasul yang kelima yaitu Kilab. -4- Ayah Rasul wafat ketika Rasul masih di dalam kandungan, dan usia ayah Rasul pada waktu itu 18 tahun, dan dimakamkan di kota Madinah, dan orang tuanya tidak meninggalkan harta untuk Rasul. SOAL Siapakah nasab Rasul dari arah ayahnya? Siapakah nasab Rasul dari arah ibunya? Pada kakek siapa nasab Ibu dan Ayah bertemu? Kapan ayah Rasul wafat? Dimakamkan di mana ayah Rasul? RINGKASAN Ayah Rasul bernama Abdullan bin Abdul Mutholib, dan Ibu beliau Aminah binti Wahab. Nasab Ibu dan Ayah Rasul bertemu pada kakeknya yang kelima. Ayah Rasul meninggal ketika Rasul masih di dalam kandungan.