A. KABEL DAN KONEKTOR
Kabel berfungsi sebagia media penghantar sinyal. Kabel-kabel
tersebut harus dipasang dengan konektor yang sesuai agar bisa disambungkan
dengan ethernet card. Kabel-kabel yang sering digunakan dalam jaringan antara
lain:
1.
Kabel
Coaxial (Coaxial Cable)
Adalah
suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti
kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti kawat berselaput
konduktor. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk jaringan dengan bandwitch
yang tinggi. Kabel coaxial memiliki pengalir tembaga di tengah (Center Core).
Lapisan
elektrik (Dielectric Insulator) yang
mengelilingi tembaga berfungsi sebagai sekat di antara tembaga dan “metal shielded”. Lapisan metal berfungsi
untuk penghalang gangguan luar dari lampu kalimatang, motors, dan peralatan
elektronik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut jacket plastic. Lapisan ini berfungsi
seperti jaket yang melindungi bagian luar kabel. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector).
Kabel UTP |
Kabel Coaxial |
Thick
(thicknet) lebih tebal merupakan sebuah kabel coaxial RG/U-58.
Ciri-ciri
dari kabel ini adalah susah dibengkongkan, jangkauannya lebih jauh dari pada
thin, dan harganya lebih mahal dari pada thin, mempunyai diameter yang lebih
kecil dari thinnet, tidak direkomendasikan lag, tetapi masih digunakan pada
jaringan LAN yang sangat kecil.
Kelebihan dari kabel coaxial adalah:
(1)
Hampir tidak terpengaruh noise
(2)
Harga reatif murah
Kelemahan dari kabel Coaxial adalah:
(1)
Penggunaannya mudah di bajak
(2)
Thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa
jenis ruang.
2.
Kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Digunakan
untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel
memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat.
Kabel UTP |
RJ-45 |
Kabel
UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor
RJ-45. Semua protokol LAN dapat peroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat
LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kabel
UTP ini terkoneksi dengna komputer melalui konektor RJ-45. Pada komputer
dipasang pada port yang ada di LAN Card komputer masing-masing.
3.
Shielded
Twisted Pair
Adalah jenis
kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Sebenarnya hampir
sama dengan kabel UTP memiliki konduktor yang sama “RJ-45, akan tetapi memiliki
sedikit tambahan. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik
terhadap elektromagnetik interface.
Kabel STP |
Kelemahan kabel STP:
(1)
Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi
(2)
Pada frekuensi tinggi keseimbangan menurun
sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”
(3)
Harganya cukup mahal
4.
Fiber
Optic
Adalah
teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glass optik (serat optik). Ditengah-tengah
kabel terdapat ilamen glass, yang disebut “Core”,
dan dikelilingi lapisan “Cladding”, “Buffer Coating”, material penguat, dan
pelindung luar.
Informasi
ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED
atau laser.
Fiber Optic |
Kelebihan menggunakan kabel Fiber antara
lain:
-
Kapasitas bandwitch yang besar (gigabite
perdetik)
-
Jarak transmisi yang lebih jauh (2 sampai lebih
dari 60 kilometer)
-
Kebal terhadap inferensi elektromagnetik
Kabel
fiber optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama
penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih
mahal.
B. ETHERNET CARD
Merupakan perangkat tambahan dalam
komputer agar dapat dikoneksikan antara satu dengan lainnya. Setiap ethernet
card memiliki alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai ethernet address.
Ethernet Card |
C. HUB
Merupakan alat yang digunakan untuk
menyatukan kabel-kabel dari beberapa client-client untuk dihubungkan ke server.
Hub hanya berfungsi untuk
memperkuat sinyal dan tidak memiliki kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir
informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeter, hub memiliki sejumlah port
sehingga sering disebut juga multi-port repeater. Pada hub, sinyal yang
diterima pada suatu port akan diteruskan ke semua port yang dimilikinya. Hub umumnya digunakan pada
jaringan dengan topologi star.
HUB |
Hub mendukung mode half dupleks, karena
hanya memiliki satu domain collision untuk semua port. Pada status half-duplex,
data hanya dikirim atau diterima secara bergantian.
D. REPEATER
Seperti umumnya suatu sinyal
listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, semakin jauh dari pemancar
akan semakin melemah sehingga suatu saat tempat tertentu sinyal tersebut tidak
dapat diterima dengan baik. Repeater
adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang
akan dikirim agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak yang jauh.
Repeater bekerja pada lapisan
physical dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan
akhir sinyal (Informasi yang dikirim). Repeater umumnya digunakan pada topologi
bus, dimana sinyal hanya diperkuat dari satu segmen kabel ke segmen yang
lainnya.
E. ROUTER
Router memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi dan mampu meneruskan data ke alamat-alamat tujuan yang berada pada
jaringan yang berbeda. Router bekerja pada lapisan network atau lapisan ketiga
model OSI dan meneruskan paket data berdasarkan alamat logika seperti IP
address. Router biasanya lebih banyak digunakan untuk hubungan jaringan WAN.
F. BRIDGE
Jika jumlah komputer bertambah
banyak, lalulintas data pada jaringan bertambah padat sehingga dapat
menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Seperti juga jalanan untuk kendaraan
umum, jika jumlah kendaraan di jalanan semakin banyak, lalu lintsa menjadi
semakin macet. Untuk mengatasi masalah ini dibuat jalan-jalan baru. Demikian pula
untuk mengurangi kemacetan pada jaringan komputer maka jaringan-jaringan
tersebut dibagi menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan
yang dapat membangi suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge.
Bridge bekerja pada lapisan
data-link sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki kabel
penterjemah secaca otomatis membuat daftar alaman MAC dari komputer yang berada
pada jaringan. Dengan menggunakan kabel penterjemah ini bridge meneruskan data
yang diterima ke alamat MAC komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat
berkurang saat ini.
G. SWITCH
Seperti juga bridge, switch juga
bekerja pada lapisan data-link, oleh sebab itu sering disebut switch lapisan
kedua (Layer-2 Switch). Cara kerja switch sebetulnya mirip dengan bridge,
tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga disebut multiport bridge.
Cara menghubungkan komputer ke switch
sama dengan menghubungkan komputer ke hub. Oleh sebab itu switch dapat
digunakan langsung untuk menggantikan hub.
Seperti dijelaskan sebelumnya, jaringan komputer dapat
diibaratkan sebagai jalan untuk kendaraan umum. Pada switch, disediakan satu
jalur tersendiri untuk setiap port. Pada switch analoginya setiap kendaraan
yang masuk keluar dari suatu jalan cabang (port) dapat langsung masuk ke jalan
tol (switch) tanpa harus menunggu kendaraan lain yan gmasuk melalui cabang
(port) yang lain. Hal ini dikatakan bahwa setiap port pada switch mempunyai
collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan.
Inilah merupakan keunggulan switch dibandingkan hub.
H. ROUTING SWITCH
Sering disebut dengan switch
lapisan ketiga (layer-3 switch) adalah gabungan antara switch dan router. Sehingga
routing switch memiliki semua kemampuan switch ditambah dengan kemampuan untuk meneruskan
paket data berdasarkan alamat logika seperti IP address melalui lapisan ketiga
OSI.
Routing switch merupakan peralatan
jaringan yang paling canggih saat ini tetapi juga merupakan alat yang paling
mahal.
Komentar
Posting Komentar