Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

PRINSIP SENI RUPA

Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga dengan kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Prinsip seni rupa yaitu : kesatuan, keseimbangan, irama, pusat perhatian, dan keselarasan. Dengan kesatuan (unity) , unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa saling bertautan. Tidak ada lagi bagian yang berdiri sendiri. Keseimbangan berarti kesamaan bobot dari unsur-unsur karya. Secara wujud dan jumlahnya unsur-unsur karya. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tak sama, tapi nilainya dapat seimbang. Macam keseimbangan yakni:terpusat/sentral, diagonal, simetris, dan asimetris. Contoh Keseimbangan simetris Contoh keseimbangan asimetris Irama dalam seni rupa diusahakan lewat penyusunan unsur-unsur yang ada atau pengulangan dari unsur-unsur yang diatur. Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian, kita bisa menempatkan unsur yang paling dominan. Keselarasan

UNSUR SENI RUPA

Karya seni rupa, terutama karya seni dua dimensi, terdiri dari dua unsur titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur inilah terbentuk karya seni rupa yang indah. Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Unsur titik akan tampak berarti apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar hingga menjadi bintik. Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu garis, lurus, garis lengkung, garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan keras dan tegas. Garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan kaku. Garis spiral berkesan luwes. Lukisan "Sirkus" tahun 1981 karya Georges Seurat ini dibuat dengan teknik pointilisme, gambar terbentuk dari sekumpulan titik (point). untuk sebidang warna, Seurat memakai titik aneka warna Lukisan "Potret Diri" Vincent Van Gog

Konsep Seni Rupa Terapan

Disekitar kita ada banyak karya seni rupa. Gambar di buku, patung di jalanan, iklan di televisi, perabotan juga pakaian merupakan karya seni rupa. Akena seni rupa ini dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan wujud atau dimensinya, karta seni rupa dibagi dua. Karta seni rupa dua dimensi (dwimatra) berupa bidang atau hanya memiliki panjang dan lebar. Contohnya: gambar dan lukisan. Karya seni rupa tifa dimensi (trimentri) memiliki panjang, lebar dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Contohnya: relief, patung, gerabah, mobil, dan lain-lain. Menurut kegunaannya seni rupa juga dibagi dua. Seni rupa murni merupakan seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaianya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dibedakan lagi menjadi dua, yakni seni kriya atau kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta teksti

FUNGSI SENI

Disela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantiasa mencari peluang untuk menyalurkan ekspresi seninya. Seni merupakan kebutuhan hidup yang penting. Selain kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) dan kebutuhan sekunder (sosial), manusia memiliki kebutuhan integratif (uang berkaitan dengan kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya). Seni, merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan integratif dan terkait dengan kebutuhan lainnya. 1.      Seni dan Kebutuhan Pokok v   Pangan (makanan) Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud makanan yang cantik diihat tentu lebih menggugah selera orang yang akan menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyajikan hidangan. Bentuk dan warna makanan dirancang sedemikian rupa sesuai dengan cita rasa masyarakat. Setiap daerah memiliki cara memasak, membentuk, menata, dan menghias makanannya masing-masing. Dari ibu rumah tangga, pengusaha katering, sampai koki restoran ternama merupakan seniman dalam hal makanan.